Tuesday, February 16, 2010

Structure

Bila kita memiliki beberapa data yang bertype sama,
kita dapat menyatukannya atau membuatnya menjadi satu kelompok dengan array.
Tapi bila data –data tersebut bertype data berbeda, kita dapat menggunakan structure.
Suatu structure/struct adalah suatu himpunan dari berberapa type data yang berbeda
dikelompokan menjadi satu deklarasi yang unik.

Cara penulisannya sebagai berikut:
struct nama_struct {
type1 element1;
type2 element2;
type3 element3;
dan sebagainya
};
Nama_struct nama_variable;

Nama_struct yang nantinya akan kita buat sendiri, akan bersifat sama seperti sebuah type data,
Sedangkan nama_variable adalah sama sifatnya seperti variable biasa,
namun disini akan bertype data sesuai dengan nama_struct,
yang artinya variable tersebut akan memiliki elemen-elemen sesuai dengan elemen-elemen yang membentuk structure tersebut.

Contoh :
struct barang {
char nama [30];
int harga;
} ;
barang buah;

Dimana buah adalah variabel yang memiliki structure barang
Dalam hal ini variabel buah memiliki member
nama dan harga, dimana penulisannya adalah nama variabel dan nama member
dipisahkan dengan suatu point (.) :
buah.nama
buah.harga
Kita dapat menambahkan variable lagi sesuai kebutuhan misalnya
Barang sayur;
Maka membernya adalah:
Sayur.nama
Sayur.harga

Lihat Contoh program dibawah

#include
#include
struct barang{
char nama[20];
int harga;};
barang buah;

main()
{
cout<< ”Masukkan nama buah: ”; cin.getline(buah.nama,20);
cout<< ”Masukkan harga ”<< buah.nama<< ”: ”; cin>>buah.harga;

cout<< ”\n\nHarga Buah ”<< buah.nama << ” adalah Rp. ” << buah.harga;

getch();
}

Lihat gambar sebagai hasilnya


( Made Heriyasa )
Baca Selanjutnya..

Array

Bila kita membutuhkan untuk membuat banyak variable yang memiliki type data sama,
tentunya akan tidak efektif bila kita mendeklarasikan variable tersebut satu per satu,
terlebih pada saat membuat perintah input dan output nilai semua variable tersebut.

Perhatikan contoh dibawah:

1. pendeklarasian variable:

secara sederhana/konvensional kita melakukannya dengan cara:
int a1, a2, a3, a4, a5, a6……………dan seterusnya sampai an;
(n=jumlah variable yang ingin kita buat)
Dengan menggunakan array akan menjadi:
int a[n];

2. Memberikan input
Cara sederhana/konvensional:
cin>>a1;
cin>>a2;
cin>>a3;
cin>>a4;
......
......
Dan seterusnya sampai
cin>>an;

Dengan menggunakan array akan menjadi:
for (int i= 0;i{cin>>a[i];}

3 Menampilkan isi variable (output)
Cara konvensional:
cout<< a1;
cout<< a2;
cout<< a3;
......
......
Dan seterusnya sampai
cout<< an;

Dengan menggunakan array:
for (int i=0;i< n;i++)
{cout<< a[i];}

Kita dapat pula menginputkan/menampilkan hanya variable array dengan index tertentu saja,
dengan cara mengisi kurung siku dengan angka indexnya,
contoh:
Cin>>a[6]; (artinya memasukkan nilai pada variable dengan index 6)
Cout<< a[0]; (artinya memasukkan nilai pada variable dengan index 6)

Sangat simple bukan?
Lalu bagaimana cara kerjanya?

Contoh diatas adalah array satu dimensi.
Array Satu dimensi tidak lain adalah kumpulan elemen-elemen identik yang tersusun
dalam satu baris. Elemen-elemen tersebut memiliki tipe data yang sama, tetapi isi dari
elemen tersebut boleh berbeda.
Bentuk umum:
NamaArray[n] = {elemen0, elemen1, elemen2,.....,n};
n = jumlah elemen

lihat ilustrasi di bawah



Elemen ke:012345
Isi/nilai:1281057620033

Dalam hal ini n = 6

Pada contoh input dan output nilai variable array diatas, memanfaatkan perulangan menggunakan for,
tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai i yang dimulai dari 0 sampai n,
dimana n dapat kita tentukan besarnya sesuai dengan jumlah elemen array yang kita buat.
Selanjutnya nilai i yang kita dapat, kita manfaatkan menjadi nilai index dari setiap elemen array.
Dengan demikian perintah cin>>a[i]; dan perintah cout<< a[i];
akan mengacu pada elemen array dengan index sesuai dengan nilai i yang di dapat dari perulangan for tersebut.

Coba buat dan kembangkan contoh sendiri dengan mempelajari contoh diatas.

mengenai Array multi dimensi (array lebih dari 1 demensi)
Akan dibahas selanjutnya.

( Made Heriyasa )
Baca Selanjutnya..

Thursday, February 11, 2010

Fuction

Apabila kita membuat sebuah program, misalkan program menghitung luas persegi panjang.
Kita akan membutuhkan minimal 3 variable untuk panjang, lebar, dan Luas.
Misalnya variable untuk panjang adalah P, untuk lebar adalah L dan untuk luas adalah Luas.
Kemudian kita buatkan perintah untuk input isi variable dan memasukkan rumus untuk menghitung luasnya,
terakhir memberi perintah untuk menampilkan isi variable Luas.

Bila kita ingin menghitung 2 sampai 5 buah luas persegi panjang,
kita tinggal membuat variable lagi sebanyak 3 variable untuk setiap persegi panjang.
Misalnya variable untuk panjang: P1, P2, P3,P4,P5
Variable untuk lebar: L1,L2,L3,L4,L5
Variable untuk luas: Luas1, Luas2, Luas3, Luas4, Luas5.
Lalu membuat perintah input isi variable, memasukkan rumus,
membuat perintah menampilkan isi variable Luas,
dan semua itu dilakukan pada masing – masing persegi panjang, yaitu sebanyak 5 kali.
Namun bila kita ingin menghitung puluhan hingga ratusan luas persegipanjang,
berarti kita akan mengulang langkah – langkah diatas sebanyak puluhan atau ratusan,
sesuai jumlah persegipanjang yang ingin kita hitung.
Disinilah kendala yang kita hadapi, dengan cara konvensional diatas sangat tidak praktis dan tidak efisien dilakukan.
Solusinya adalah menggunakan function

Berikut adalah contoh dasar penggunaan function:

#include “iostream.h”
#include “conio.h”

void lsp (int P, int L)
{
Int Luas;
Luas=P*L;
}
main ( )
{
cout<< lsp(6,5);
cout<< lsp(7,3);
cout<< lsp(8,4);
getch( );
}

Hasilnya akan ter lihat sebagai berikut:

30
21
16


Cara kerjanya:
Program akan membaca isi main terlebih dahulu,
setelah menemukan perintah lsp (6,5), program mencari ke atas dan menjalankan function lsp tersebut sekali.
selanjutnya pada main ditemukan lagi lsp (7,3),
program akan mencari ke atas lagi dan menjalankan fuction lsp tersebut.
Demikian seterusnya,
function tersebut akan di jalankan berkali – kali sebanyak perintah pemanggilan function yang ada pada main.

Berikut contoh function yang lebih banyak:

#include “iostream.h”
#include “conio.h”
void jumlah (int a, int b)
{
int hasil;
hasil=a+b;
cout<< hasil;
}
void kurang (int a, int b)
{
int hasil;
hasil=a – b;
cout<< hasil;
}
void kali (int a, int b)
{
int hasil;
hasil=a*b;
cout<< hasil;
}
void bagi (int a, int b)
{
float hasil;
hasil=a/b;
cout<< hasil;
}
Main ( )
{
jumlah (5,2);
kurang (5,2);
kali (5,3);
bagi (8,4);

getch();
}

( Made Heriyasa )
Baca Selanjutnya..

Monday, February 8, 2010

Perulangan

Perulangan yang akan kita bahas disini adalah:
For
While
Do while

Untuk melihat penjelasan singkat dan contoh programnya, bisa dilihat pada menu Algo praktek, atau langsung klik link pada masing – masing perulangan diatas

( Made Heriyasa )
Baca Selanjutnya..

Thursday, February 4, 2010

Decission/Percabangan

Percabangan berfungsi untuk menentukan keputusan atas pilihan-pilihan berdasarkan kondisi-kondisi yang ada
Dengan decission/percabangan program dapat menentukan operasi/perintah mana yang akan dijalankan sesuai kondisi tertentu

Ada 3 macam perintah percabangan
1. If (kondisi)

2. If (kondisi)
{ … …}
else
{ … …}
3. switch (expression) { … … }


A. Perintah percabangan pertama, sintaksnya :
If (kondisi)


(kondisi) diisi dengan operator relasional
Contoh : (nilai > 80)
adalah perintah yang dijalankan jika kondisi terpenuhi
Contoh : printf(“Nilai anda : A”);


Lengkapnya menjadi :


if(nilai > 80)
printf(“Nilai anda : A”);

Pada bentuk
If (kondisi)


Ada kemungkinan untuk menjalankan lebih dari 1 perintah, menjadi:

If (kondisi) {



}
Contoh:


if(nilai > 80) {
printf(“selamat anda lulus alpro\n”);
printf(“nilai anda : A”);
}

B. Perintah percabangan kedua, sintaksnya :
if(kondisi)

else

Mirip dengan bentuk pertama, tapi yang ini ditambah dengan else,
yang memuat perintah-perintah yang dijalankan jika (kondisi) tidak terpenuhi


Contoh:
Bila jumlah membolos lebih dari 5 maka tampilkan pesan “tidak boleh ujian”,
jika tidak maka tampilkan pesan “boleh ujian”.


if(bolos>5)
printf(“tidak boleh ujian”);
else
printf(“boleh ujian);


Penulisan if-else tersebut dapat menggunakan conditional operator seperti berikut:

bolos > 5? printf(“tidak boleh ujian”) : printf(“boleh ujian”);

(kondisi)? : ;

Jumlah alternatif kondisi bisa lebih dari 1, seperti contoh berikut :


if(suhu>=100)
printf(“berwujud gas”);
else if(suhu<=0)
printf(“wujud padat”);
else
printf(“wujud cair”);

Operator logika dapat digunakan pada decission/percabangan if ini.
Kita dapat menggunakan operator logika untuk digunakan sebagai penggabung 2 atau lebih kondisi pada percabangan,
sehingga masing-masing kondisi yang tadinya memiliki nilai sendiri-sendiri (true atau false),
menjadi memiliki satu nilai saja (true atau false)
Contoh:
if((nilai>40) && (nilai < 60))
printf(“nilai huruf : C”);
else if((nilai > 61) && (nilai < 80))
printf(“nilai huruf : B”);
else if(nilai > 81)
printf(“nilai huruf : A”);

contoh lain penggunaan decission/percabangan if dapat dilihat pada posting berlabel algopraktek, atau langsung pada
posting berjudul Decission/Percabangan menggunakan if dan else


C. Bentuk ketiga menggunakan switch
Formatnya:
switch(expression) {
case : ;
break;

case : ;
break;
default : ;
}

switch (expression)
Expression di sini biasanya adalah variabel/fungsi
Constant-expr : konstanta
Berupa konstanta, misal ‘A’, 4, 20 dan sebagainya
Kode program menjadi lebih mudah dibaca bila ditulis menggunakan switch dibanding if-else-if
default :
perintah yang dijalankan bila tidak memenuhi kriteria-kriteria yang ada

Contoh:
switch(nilai) {
case ‘A’ : bobot = 4;
break;
case ‘B’ : bobot = 3;
break;
case ‘C’ : bobot = 2;
break;
default : bobot = 1;
}

Keyword break digunakan untuk keluar dari operasi switch.
Jika tidak ditemukan break, maka operasi akan dilanjutkan ke constant-expression berikutnya.

( Made Heriyasa )
Baca Selanjutnya..

Tuesday, February 2, 2010

OPERATOR

Operator Aritmatika
Operator aritmatika digunakan untuk perintah / syntax yang mengandung perhitungan matematik,
seperti menentukan nilai tertentu yang didapat dari hasil operasi bilangan atau variable tertentu.
Misalnya digunakan untuk mendeklarasikan sebuah rumus.
Operator aritmatik yang sering digunakan seperti:
+ adalah untuk penjumlahan
- adalah untuk pengurangan
* adalah untuk perkalian
/ adalah untuk pembagian
% adalah untuk modulus, contoh: 8%3=2

Contoh program:
#include
main()
{
int a, b, c;
a=5;
b=3;
c=a*b;

cout<< ”a=”<< a<< endl;
cout<< ”b=”<< b<< endl;
cout<< ”a * b = ”<< c<< endl;
}

Hasilnya akan seperti berikut:

a=5
b=3
a * b = 15

Contoh lain dapat dilihat pada posting berlabel algopraktek yang berjudul Operasi Matematik.

Operator Relational
Ada beberapa operator relasional :
> lebih besar
>= lebih besar atau sama dengan
< lebih kecil
<= lebih kecil atau sama dengan
== sama dengan
!= tidak sama dengan

Operator relasional melambangkan hubungan antara dua entitas
Entitas tersebut bisa berupa variabel, konstanta maupun fungsi
Nilai dari hubungan tersebut adalah TRUE atau FALSE


Contoh :
5 > 3 bernilai benar (TRUE)
6 < 2 bernilai salah (FALSE)
45 != 34 bernilai benar (TRUE)
(5 + 4) <= (3x3) bernilai benar (TRUE)
6/7 >= 12/17 bernilai benar (TRUE)

Lihat posting lain berjudul Opeerator Relational, pada label algopraktek

Operator Logika
&& dan ||
Operator logika digunakan untuk menggabungkan dua buah pernyataan yang tadinya masing – masing memiliki nilai true atau false, supaya memiliki hanya senuah nilai true atau false
Perhatikan table berikut







Contoh

(5==5)||(6==7) bernilai TRUE
(8<=2)||(9<6) bernilaiFALSE
(5>=6) && (3==3) bernilai FALSE
(7 > 4) && (5<=10) bernilai TRUE

Lihat juga posting berlabel algopraktek yang berjudul Logical Operator.

( Made Heriyasa )
Baca Selanjutnya..

Monday, February 1, 2010

Type Data dan Variabel

Type Data
Data: bagian terkecil dari informasi yang akan dimasukkan ke bagian pengolahan berupa angka atau huruf ataupun gambar.

Ada data berupa angka:
- angka bulat
- angka pecahan

Ada data berupa huruf
1. Type data angka bulat:
- int : (-32768 sampai 32768)
- long int : sampai 21 milyar
- double : unlimited

2. Type data angka pecahan:
- float
- double

3. Type data huruf:
- char : 0 sampai 255


Variabel
Dalam bahasa C++ sebelum mendeklarasikan variable, pertama yang harus dideklarasikan adalah type data dari variable tersebut
Format penulisannya adalah:
Tipe_data pengenal = nilai;

Sebagai contoh
int x = 10;
char y = ‘a ‘

Bila ingin mendeklarasikan lebih dari satu variable bias dengan cara:
int a;
int b;
int c;

atau dapat disingkat dengan cara:
int a, b, c;

perhatikan contoh berikut:

#include
main()
{
int a, b, c;
a=5;
b=3;
c=7;

cout<< ”a=”<< a << endl;
cout<< ”b=”<< b << endl;
cout<< ”a=”<< a << endl;
}

Hasilnya akan tampak seperti berikut
a = 5
b = 3
c = 7

( Made Heriyasa )
Baca Selanjutnya..