Thursday, February 4, 2010

Decission/Percabangan

Percabangan berfungsi untuk menentukan keputusan atas pilihan-pilihan berdasarkan kondisi-kondisi yang ada
Dengan decission/percabangan program dapat menentukan operasi/perintah mana yang akan dijalankan sesuai kondisi tertentu

Ada 3 macam perintah percabangan
1. If (kondisi)

2. If (kondisi)
{ … …}
else
{ … …}
3. switch (expression) { … … }


A. Perintah percabangan pertama, sintaksnya :
If (kondisi)


(kondisi) diisi dengan operator relasional
Contoh : (nilai > 80)
adalah perintah yang dijalankan jika kondisi terpenuhi
Contoh : printf(“Nilai anda : A”);


Lengkapnya menjadi :


if(nilai > 80)
printf(“Nilai anda : A”);

Pada bentuk
If (kondisi)


Ada kemungkinan untuk menjalankan lebih dari 1 perintah, menjadi:

If (kondisi) {



}
Contoh:


if(nilai > 80) {
printf(“selamat anda lulus alpro\n”);
printf(“nilai anda : A”);
}

B. Perintah percabangan kedua, sintaksnya :
if(kondisi)

else

Mirip dengan bentuk pertama, tapi yang ini ditambah dengan else,
yang memuat perintah-perintah yang dijalankan jika (kondisi) tidak terpenuhi


Contoh:
Bila jumlah membolos lebih dari 5 maka tampilkan pesan “tidak boleh ujian”,
jika tidak maka tampilkan pesan “boleh ujian”.


if(bolos>5)
printf(“tidak boleh ujian”);
else
printf(“boleh ujian);


Penulisan if-else tersebut dapat menggunakan conditional operator seperti berikut:

bolos > 5? printf(“tidak boleh ujian”) : printf(“boleh ujian”);

(kondisi)? : ;

Jumlah alternatif kondisi bisa lebih dari 1, seperti contoh berikut :


if(suhu>=100)
printf(“berwujud gas”);
else if(suhu<=0)
printf(“wujud padat”);
else
printf(“wujud cair”);

Operator logika dapat digunakan pada decission/percabangan if ini.
Kita dapat menggunakan operator logika untuk digunakan sebagai penggabung 2 atau lebih kondisi pada percabangan,
sehingga masing-masing kondisi yang tadinya memiliki nilai sendiri-sendiri (true atau false),
menjadi memiliki satu nilai saja (true atau false)
Contoh:
if((nilai>40) && (nilai < 60))
printf(“nilai huruf : C”);
else if((nilai > 61) && (nilai < 80))
printf(“nilai huruf : B”);
else if(nilai > 81)
printf(“nilai huruf : A”);

contoh lain penggunaan decission/percabangan if dapat dilihat pada posting berlabel algopraktek, atau langsung pada
posting berjudul Decission/Percabangan menggunakan if dan else


C. Bentuk ketiga menggunakan switch
Formatnya:
switch(expression) {
case : ;
break;

case : ;
break;
default : ;
}

switch (expression)
Expression di sini biasanya adalah variabel/fungsi
Constant-expr : konstanta
Berupa konstanta, misal ‘A’, 4, 20 dan sebagainya
Kode program menjadi lebih mudah dibaca bila ditulis menggunakan switch dibanding if-else-if
default :
perintah yang dijalankan bila tidak memenuhi kriteria-kriteria yang ada

Contoh:
switch(nilai) {
case ‘A’ : bobot = 4;
break;
case ‘B’ : bobot = 3;
break;
case ‘C’ : bobot = 2;
break;
default : bobot = 1;
}

Keyword break digunakan untuk keluar dari operasi switch.
Jika tidak ditemukan break, maka operasi akan dilanjutkan ke constant-expression berikutnya.

( Made Heriyasa )

No comments:

Post a Comment